Halo para pejuang aspal, trail, dan track! Siapa di sini yang lagi giat-giatnya mempersiapkan diri untuk marathon berikutnya? Pasti latihan fisik udah jadi menu wajib harian, ya kan? Tapi, pernah kepikiran gak sih, kalau performa lari kamu itu gak cuma ditentukan seberapa kuat otot dan paru-paru, tapi juga seberapa 'pintar' kamu makan?
Yap, kita ngomongin soal Mindful Eating. Mungkin kedengarannya kayak cuma buat diet atau gaya hidup sehat biasa. Eits, jangan salah! Buat pelari marathon, mindful eating ini adalah senjata rahasia yang sering banget diabaikan. Padahal, ini kunci buat optimalin energi, percepat pemulihan, dan bahkan mencegah cedera.
Secara sederhana, mindful eating itu artinya makan dengan kesadaran penuh. Bukan cuma sekadar mengisi perut, tapi benar-benar memperhatikan apa yang kamu makan, kenapa kamu makan, bagaimana rasanya, teksturnya, dan yang paling penting: mendengarkan sinyal lapar dan kenyang dari tubuhmu sendiri. Nah, buat pelari marathon, ini jadi makin krusial karena kebutuhan energi kamu itu fluktuatif banget, tergantung intensitas dan durasi latihan.
Ini tantangan terbesar. Seringkali kita makan bukan karena lapar fisik, tapi karena bosan, stres, atau cuma lihat makanan enak. Coba deh, sebelum makan, tanyakan pada dirimu:
"Apakah aku benar-benar lapar secara fisik (perut keroncongan, lemas, kurang konsentrasi), atau ini cuma keinginan sesaat?"
Pelajari perbedaan antara lapar fisik vs. lapar emosional. Lapar fisik datang perlahan dan bisa ditunda. Lapar emosional datang tiba-tiba, mendesak, dan seringkali spesifik ingin makanan tertentu (misal: cuma mau cokelat atau gorengan).
Otak butuh waktu sekitar 20 menit untuk menerima sinyal kenyang dari perut. Kalau kamu makan buru-buru, kemungkinan besar kamu akan makan berlebihan sebelum sinyal kenyang itu sampai. Jadi, taruh sendok garpu sesekali, kunyah makananmu sampai halus, dan rasakan tekstur serta rasanya.
Hindari makan sambil nonton TV, main HP, atau bekerja. Ini bikin kamu gak sadar sudah makan berapa banyak dan apa yang kamu makan. Jadikan waktu makan sebagai 'me time' di mana kamu benar-benar terhubung dengan asupanmu.
Ini juga penting! Jangan nunggu sampai perut buncit dan terasa mau meledak baru berhenti. Berhenti makan saat kamu merasa 'cukup' atau 'kenyang, tapi masih nyaman'. Mungkin masih ada sisa sedikit di piring, tapi kalau tubuh sudah bilang 'cukup', ya sudah. Ini butuh latihan, tapi pasti bisa!
Sebagai pelari marathon, kamu tahu pentingnya nutrisi. Rencanakan makananmu agar sesuai dengan jadwal latihan. Misal, sebelum lari jauh, pastikan asupan karbohidrat kompleks cukup. Setelah lari, fokus pada protein dan karbohidrat untuk pemulihan. Tapi, jangan terlalu kaku ya. Kalau ada acara atau kamu lagi craving sesuatu sesekali, gak apa-apa kok. Keseimbangan itu kuncinya!
Seringkali kita mengira lapar, padahal sebenarnya cuma haus. Pastikan kamu terhidrasi dengan baik sepanjang hari. Minum air putih yang cukup bisa bantu kamu bedakan antara sinyal lapar dan haus.
Mindful eating ini bukan cuma tentang apa yang kamu makan, tapi juga bagaimana kamu makan. Ini adalah perjalanan untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan intuitif dengan makananmu. Ketika kamu bisa mendengarkan tubuhmu sendiri dengan baik, kamu akan tahu persis apa yang dibutuhkan untuk lari marathonmu, baik saat latihan intensif maupun saat hari H perlombaan.
Jadi, mulai sekarang, yuk coba praktikkan mindful eating. Dijamin, performa lari marathonmu bakal makin optimal, pemulihan makin cepat, dan yang terpenting, kamu jadi lebih bahagia dan sehat dalam perjalanan lari ini. Selamat mencoba, pelari!
Penulis
Penulis artikel blog di AyoGerak
Berlangganan newsletter kami untuk mendapatkan informasi tentang event olahraga dan tips hidup sehat
Bingung apakah harus makan atau lari dengan perut kosong di pagi hari? Yuk, bongkar mitos dan fakta seputar makan sebelum lari pagi biar performa lari kamu makin optimal!
Pelari ultra marathon butuh lebih dari sekadar kalori! Yuk, bongkar tuntas nutrisi mikro esensial yang bikin performamu stabil dan terhindar dari krisis energi di jarak jauh.
Mau kaki kuat lari jarak ultra tanpa cuma ngandelin karbo? Temukan nutrisi esensial 'tersembunyi' yang jadi kunci performa maksimal dan pemulihan cepat pelari sejati!